BEBANTATN SINKRETISASI NILAI-NILAI TRADISI DENGAN AGAMA PADA KOMUNITAS DAYAK MAHAP SEKADAU

Pengarang: 

PAULUS JASMIN, DONATIUS BSEP, Y. SUDARMONO

Penerbit: 

BPNB PONTIANAK

Tahun Terbit: 

2013

Daerah/Wilayah: 
Kalimantan Barat
Rak: 

KBA - 390 (390-399)

ISSN/ISBN: 

978-602-1202-83-8

Jumlah Halaman: 
248

Bebantatn merupakan bagian tak terpisahkan dari orang Mahap. Bebantatn merupakan sebuah wujud rasa syukur kepada penguasa alam semesta atas segala berkat yang diberikan penguasa alam kepada manusia. seiring berjalannya waktu, ada situasi yang mendesak orang Mahap untuk memeluk salah satu agama resmi versi pemerintah. ada yang memilik agama Kristen, Islam dan Katolik. Yang menjadi unik dan dibahas disini adalah bagi orang Mahap yang memeluk agama Katolik, mereka mampu memadukan antara tradisi dengan agama, yang hampir tidak terjadi pada orang Mahap yang memeluk agama lainnya. Katolik mampu menampung unsur lokal Mahap yang diakui sebagai bagian dari akulturasi. Orang Mahap pun menjalani ibadat dan tata cara doa sebagaimana yang adanya dalam agama Katolik. Namun sebagai pemeluk agama Katolik mereka menjalani pula tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Pencampuran antara kepercayaan tradisional atau kebudayaan lokal dan yang agama Katolik bersifat universal menghasilkan keyakinan yang bersifat lokal sebagai hasil adaptasi dari keduanya.

Translate

Bebantatn is an inseparable part of the Mahap people. Bebantatn is an expression of gratitude to the ruler of the universe for all the blessings given by the ruler of nature to humans. As time went by, there was a situation that urged Mahap people to embrace one of the official versions of the government religion. Some have Christianity, Islam and Catholicism. A unique thing discussed here is that for Mahap people who embrace Catholicism, they are able to combine tradition with religion, which is almost not the case for Mahap people who embrace other religions. Catholics are able to accommodate local Mahap elements which are recognized as part of acculturation. Mahap people also undergo worship and the ordinances of prayer as it is in Catholicism. But as Catholics they also live the tradition passed on by their ancestors. The Mixing between traditional beliefs or local culture and Catholicism is universal and results in local beliefs as a result of the adaptation of both.

 

 

BEBANTATN SINKRETISASI NILAI-NILAI TRADISI DENGAN AGAMA PADA KOMUNITAS DAYAK MAHAP SEKADAU