YORAN LAMANGIDA, DKK
BPSNT MANADO
2011
9.1 (JP)
1693-1351
ESAGENANG VOL.9 NO 17 FEBRUARI 2011
Jurnal Esagenang ini terbit setiap 6 (enam) bulan sekali yakni bulan Februari dan Agustus. PadaVol. 9 No 17 Februari 2011 ini berisi 5 (lima) judul penelitian yaitu : 1) Perkembangan Pendidikan di Bolaang Mongondoow oleh Yoran Lamangida penelitian tahun 2010. Sejak zaman pra sejarah sampai datangnya pengaruh Islam ke daerah ini yang diduga terjadi pada akhir abad 15 pendidikan hanya berlangsung dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga meliputi pendidikan adat sopan santun dalam pergaulan hidup bermasyarakat, pengetahuan keterampilan yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidup, dalam segi kepercayaan. 2) Mitos dan Perilaku Hidup Orang Kaili Kaitannya Dengan Kesehatan Manusia oleh Lily E.N Saud penelitian tahun 2010. Orang Kaili merupakan etnis terbesar dari dua belas etnis yang ada di Sulawesi Tengah. To Kaili pada masa lalu memandang Datu Luwu sebagai tokoh yang memiliki kesaktian yang luar biasa sehingga dikeramatkan oleh penduduk. Ia yang pertama kali memperkenalkan adaya pengobatan atau penyembuhan orang sakit dengan menggunakan bunyi-bunyian yang ditabuh bertalu-talu sambil menari dan menyanyi yang disebut Balia, suatu pengobatan magic dengan mengundang roh halus. Saat ini balia selain dilaksanakan sebagai upaya pengobatan juga dijadikan sebagai salah satu tarian adat yang dipertunjukkan dalam acara tradisi, karena dalam balia ini mengandung nilai luhur kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama ynag sedang menderita suatu penyakit. 3) Kajian Nilai Budaya Seni Pertunjukan Tari Pajoge Maradika di Sulawesi Tengah oleh Anneke J. South penelitian tahun 2010. Tari ini dipertunjukkan dalam hajatan kerajaan dan dimainkan khusus oleh enam putri raja mulai abad ke 16 sebelum Islam masuk. Pajoge Maradika berasal dari bahasa kaili, pajoge artinya penari dan maradika artinya bangsawan. Dari kedua kata tersebut mempunyai arti penari bangsawan. Isi dalam tarian ini menceritakan bagaimana putra mahkota mencari kekasih/calon istri yang akan mendampinginya. Dalam tarian ini terkandung nilai-nilai budaya yaitu nilai kerajaan, etika, estetika, percintaan dan kepahlawanan. 4) Buruda, Kesenian Rakyat Gorontalo (Suatu Kajian Awal) oleh Salmin Djakaria penelitian tahun 2010. Buruda dilaksanakan pada kenduri masyarakat seperti sunatan, beatan, pernikahan, gunting rambut dan naik rumah atau gedung baru dan penyelenggaraannya diadakan pada malam hari. 5) Tagonggong Keberadaannya Dalam Kehidupan Etnis Sangihe oleh Magdalena J. Sumarrauw penelitian tahun 2010. Keberadaan musik Tagonggong di tengah kehidupan masyarakat awalnya merupakan satu sarana hiburan serta pengungkapan rasa syukur terhadap Ghenggonalagi yang terwujud dalam pelaksanaan upacara adat.