TIM PENYUSUN
INSTITUT DAYAKOLOGI
1999
KSB - 303.6 (300-309)
-
Tulisan-tulisan dalam buku ini merupakan bukti bahwa penduduk asli di Kalimantan mulai bangkit. Mereka menolak kehadiran HPH, HTI, dan kegiatan penambangan yang hanya sedikit manfaatnya bagi mereka. Kini, hanya dua pilihan yaitu mengubah kebijakan pengelolaan hutan atau menunggu kehancuran yang lebih besar. Adapun kumpulan berita yang terdapat dalam buku berjudul Perlawanan Rakyat di Hutan Kalimantan Kumpulan Berita Tentang Perlawanan Masyarakat Adat di Kalimantan Terhadap HPH, HTI, dan Pertambangan ini meliputi : (1) Konflik Antara Masyarakat Adat Ketapang Dengan Perusahaan HPH dan HTI; (2) Kasus Tanah Adat Dayak Betian di Kalimantan Timur; (3) Masyarakat Belimbing Tolak HTI; (4) Warga Embuprang Bakar Barak HTI Milik PT Inhutani; (5) Dari HTI ke PETI di Kalbar; (6) Masyarakat Adat Jelai Menolak Perkebunan; (7) Patok “BUMI MAJU” Pun Ditancapkan; (8) Udas Kanius Dalam Sengketa; (9) Ketika Tanah Adat Terdesak : Sebuah Kasus PIR-TRANS Di Marau; (10) Jeritan 105 Warga Mintawa Lima; (11) Lahan PETI KALBAR: Porak-Poranda dan Terlantar; (12) Kehidupan Masyarakat Dayak Desa Tinting Boyok dan Keberadaan PIR; (13) Mengungkap Aktor Kabut Asap; (14) Dayak Siang Murung: Tergusur Di Atas Tanahnya; (15) Bertaruh di Kebun Sawit; (16) Akibat Penebangan Tengkawang: Masyarakat Engkaning Dirugikan 6 Milyar; (17) PT. Wahana Stagen Lestari Dihukum Adat (Dan Kasus-kasus Serupa di Kalbar); (18) Hukum Adat Capa Molot: Kasus Pelecehan Terhadap Peladang.