SRI MURNI, NAAFI NUR ROHMA
DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME DAN TRADISI
2017
CRA - 398.22 (390-399)
978-602-6477-39-2
Sebelum abad ke-15, di kaki Gunung Bintan berdiri sebuah Kerajaan Bintan. Pada msa itulah, di Kampung Duyung lahir seorang anak yang diberi nama Hang Tuah. Hang adalah sebutan bagi laki-laki Melayu zaman dulu. Sejak kecil, ia merupakan anak yang rajin belajar, baik mengaji dan bela diri. Suatu ketika ia pergi berlayar bersama empat temannya dengan menggunakan perahu kecil. Di tengah perjalanan, mereka dihadang sekelompok bajak laut yang disebut lanun. Dengan taktiknya yang cemerlang Hang Tuah pun mengarahkan perahunya ke sebuah pulau, dan para lanun pun mengikuti mereka ke pulau tanpa tahu kalau mereka dijebak. Dengan peralatan seadanya, Hang Tuah dan temannya mampu mengalahkan para lanun dan kembali ke rumah. Cerita tentang keberanian Hang Tuah dan keempat sahabatnya tersebar luas hingga ke telinga Bendahara Paduka Raja Bintan. Pada usia 17 tahun ia semakin tersohor karena kepandaian dan kebijaksanaannya. Sehingga beberapa tahun kemudian dia diangkat menjadi Laksamana dan selalu ikut kemana pun raja pergi. Tidak terkecuali ketika beliau memperluas kerajaan ke Singapur dan membangun kerajaan di Malaka. Kerajaan yang awalnya berpusat di Bintan kemudian di pindah ke Malaka dan mencapai kemakmuran disana.