ROSALINA KUMALAWATI DAN PARIDA ANGRIANI
OMBAK
2018
PPP - 363.34 (360-369)
602-258-446-9
Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, baik di negara maju dan berkembang. Negara berkembang yang sering mengalami banjir dengan frekuensi semakin meningkat setiap tahunnya adalah Indonesia. Masalah banjir mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasan yang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai. Kondisi lahan di kawasan ini pada umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi untuk dibudidayakan. Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, dataran banjir juga mengandung potensi yang merugikan sehubungan dengan terdapatnya ancaman berupa genangan banjir yang dapat menimbulkan kerusakan dan bencana. Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan di dataran banjir maka potensi terjadinya kerusakan dan bencana tersebut mengalami peningkatan pula dari waktu ke waktu. Dengan adanya tulisan ini khususnya pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat mengetahui tingkat resiko tempat tinggal mereka terhadap banjir, sehingga dapat diketahui alokasi pembangunan permukiman yang aman dari banjir. Pembangunan pemukiman dialokasikan pada daerah yang tidak mempunyai resiko terhadap banjir atau yang mempunyai resiko rendah. Strategi mitigasi dan adaptasi dari pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk mengurangi semakin meningkatnya resiko dan dampak terhadap banjir.