RITUS MASYARAKAT DAYAK WEHEA LOM PLAI

Pengarang: 

TIM PENULIS

Penerbit: 

BALAI PELESTARIAN KEBUDAYAAN WILAYAH XIV

Tahun Terbit: 

2024

Daerah/Wilayah: 
Kalimantan Timur
Rak: 

UUA - 390 (390-399) TIM R

ISSN/ISBN: 

-

Jumlah Halaman: 
39

Suku Dayak Wehea adalah suku yang pertama kali tinggal di wilayah Wahau sehingga merupakan suku tertua di wilayah tersebut. Mereka tinggal di sepanjang Sungai Wahau. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, masyarakat Dayak Wehea lekat dengan adat-istiadat dan kebudayaan yang mengandung nilai kesakralan. Kehidupan mereka tergantung dari lingkungan alam di sekitar tempat mereka. Kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat Wehea merupakan kepercayaan lama yang telah dianut oleh masyarakat. Upacara Lom Plai dilaksanakan oleh seluruh warga mulai dari remaja hingga lansia bahkan anak-anak ikut turut dilibatkan. Pembukaan Lom Plai ditandai dengan Ngesea Egung atau pemukulan gong oleh orang-orang yang memiliki garis keturunan khusus yang dilakukan di rumah adat atau lamin pada dini hari ataupun setelah semua makhluk hidup terbangun dari tidurnya. Suara gong mengisyaratkan bahwa kerjasama atau gotong royong untuk menghias kampung serta aktivitas pelaksanaan ritual sakral sudah bisa dilaksanakan. Rangkaian pelaksanaan ritus adat yang dilaksanakan dalam Lom Plai diantaranya Ngesea Egung, Endeq, Laq Pesyai, Peknai, Nag Pesyai, dan seterusnya.