Sebanyak 22 (dua puluh dua) judul hasil penelitian diseminarkan dalam Kegiatan Seminar Hasil Penelitian Balai Pelestarian Nilai Budaya se-Indonesia. Pelaksanaan seminar berlangsung pada tanggal 21-22 April 2018 di Gedung Dharma Wanita Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Kegiatan Seminar Nasional yang diikuti oleh 22 peneliti BPNB se-Indonesia ini meliputi peneliti bidang budaya dan sejarah. Untuk BPNB Kalimantan Barat sendiri diwakili oleh Dra. Lisyawati Nurcahyani, M.Si peneliti bidang sejarah dan Sisva Maryadi, S.Sos peneliti bidang budaya.
Adapun judul-judul penelitian yang diseminarkan pada Seminar Nasional kali ini, penelitian budaya meliputi : Peran Pelabuhan Benoa Dalam Memperkokoh Integritas Pada Masyarakat Multikultur di Bali oleh A.A Gde Rai Gria; Anak-anak Orang Laut : Sekolah dan Pawarisan Tradisi Kelautan oleh Siti Rohana; Diversifikasi Pekerjaan Keluarga Nelayan Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Saat Musim Paceklik di Pulau Karampuang oleh Abdul Azis; Budaya Konflik Masyarakat Jawa Deli dan Integrasi Sosial di Kota Medan oleh Dharma Kelana Putra; Kajian Stilistika Pada Nyanyian Rakyat di Kei oleh Jacquelin Patti Asina; Wang Tamlol Suku Bangsa Matbat di Tomolol Distrik Misool Timur Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua oleh Yudha Yapsenang; Peran Ganda Perempuan Nelayan di Desa Muara Gading Mas Lampung Timur oleh Ani Rostiyati; Timung : Antara Banjar dan Dayak oleh Sisva Maryadi; Potensi Pelestarian Luambek di Pesisir Padang Pariaman oleh Femmy; “Strategi Mengatasi Kehidupan Masyarakat” Kasus Nelayan di Pamekasan Madura oleh Sukari; Perubahan Londe ke Pumpboat Perahu Melintasi Batas di Perbatasan Indnesia-Filipina oleh pristiwanto.
Sedangkan penelitian sejarah meliputi : Pengaruh Perdagangan Cendana Terhadap Multikulturalisme di Solor oleh Wakhyuning Ngarsih; Kopra Kepulauan Anambas: Abad 19 s.d 20 oleh Anastasia Wiwik Swastiwi; Keresidenan Manado Dalam Kancah Perdagangan Maritim di Hindia Belanda, Awal Abad XIX-1942 oleh Jhon Rivel Purba; Syekh Yusuf: Pahlawan Nasional Dua Bangsa Lintas Benua oleh Syahrir Kila; Integrasi Sejarah Bahari Aceh dalam Pembelajaran Sejarah di Sekolah oleh Sudirman; Konstalasi Perang Otkuky di Pulau Masela 1916 oleh Dodie Marrio Tiwery; Masyarakat Pluralisme di Folley Distrik Misool Timur Kabupaten Raja Ampat oleh Saberia; Membangun Jembatan Bahari: Perkembangan Arus Perdagangan Trans Jawa-Sumatera di Lampung Pada Periode 1859 hingga 1930 oleh Gregorius Andika Ariwibowo; Aktivitas Perdagangan di Bulungan Abad ke XIX oleh Lisyawati Nurcahyani; “Maju dan Tenggelam” Potret Kehidupan Masyarakat Nelayan Sungsang di Sumbar 1960-2015 oleh Efrianto A; Petani Garam Rakyat di Rembang 1990-2011 oleh Yustina Hastrini Nurwanti.
Selain peneliti BPNB se-Indonesia, hadir pula 3 orang pembahas/narasumber ahli dalam kegiatan Seminar Hasil Penelitian yaitu Dr. Didik Pradjoko, M.Hum (Departemen Sejarah FIB Universitas Indonesia); Dr. A.E. Dumatubun, M.Si (Dosen antropologi Universitas Cenderawasih); Dr. Argo Twikromo (Dosen antropologi Universitas Atmajaya, Yogyakarta). Dengan adanya saran dan masukan dari narasumber, diharapkan tulisan para peneliti jauh lebih baik dari sebelumnya.