ANYAMAN TRADISIONAL SEBAGAI WARISAN BUDAYA KALIMANTAN SELATAN

Pengarang: 

DARMANTO

Penerbit: 

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Tahun Terbit: 

2016

Daerah/Wilayah: 
Kalimantan Selatan
Rak: 

RKE - 745.5 (740-749) DAR A

ISSN/ISBN: 

978-602-6938-66-4

Jumlah Halaman: 
86

Tradisi membuat anyaman merupakan warisan budaya Kalimantan Selatan yang dilakukan secar turun-temurun. Anyaman sebagai bentuk kebudayaan fisik merupakan hasil akhir penciptaan sebuah produk kebudayaan. Anyaman sebagai sistem sosial dilihat sebagai sebuah tradisi yang berlangsung sebagai bentuk proses belajar kebudayaan dari masyarakat Kalimantan Selatan yang dimulai dengan internalisasi, sosialisasi dan enkulturalisasi. Secara umum pembuatan anyaman lebih banyak didominasi oleh kaum perempuan. Kemampuan keterampilan dan ketelitian merupakan naluri yang dimiliki oleh para wanita pengrajin, dalam membentuk kemahiran membuat anyaman. Anyaman tradisional erat hubungannya dengan kepercayaan Kaharingan suku Dayak Meratus. Fungsi anyaman dalam kepercayaan/religi agama Kaharingan pada upacara adat Aruh Ganal yang tujuannya untuk memohon keberkahan dalam panen padi mereka, inilah sistem sosial anyaman dalam kepercayaan. Anyaman sebagai sistem budaya merupakan ide, gagasan dan pemikiran bagaimana anyaman dapat mewarnai kehidupan masyarakat Kalimantan Selatan dalam kesehariannya. Terkait anyaman sebagai sistem budaya, berhubungan dengan kepercayaan/keyakinan masyarakat adat Dayak Meratus Kalimantan Selatan. Motif yang mengandung nilai sakral, mencerminkan religiusitas keyakinan terhadap agama yang mereka anut. Para balian sebagai pemimpin upacara menanamkan pentingnya akan makna yang terkandung dalam motif anyaman dalam prosesi upacara. Jangan sampai nilai kesakralan motif anyaman ternoda oleh perbuatan yang tidak diinginkan.

ANYAMAN TRADISIONAL SEBAGAI WARISAN BUDAYA KALIMANTAN SELATAN