INVENTARISASI PENGETAHUAN LOKAL SISTEM PERLADANGAN KOMUNITAS DAYAK SALAKO DI BAGAK SAHWA, SINGKAWANG

Pengarang: 

POLTAK JOHANSEN DAN DONATIANUS BSEP

Penerbit: 

BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Tahun Terbit: 

2022

Daerah/Wilayah: 
Kalimantan Barat
Rak: 

L2.1 (DAYAK)

Jumlah Halaman: 
72

Ngabayotn merupakan sebuah pesta keluarga dalam setiap komunitas Dayak Salako yang berlangsung secara tetap pada akhir masa panen padi di ladang. Sebagai masyarakat ladang berpindah dan tradisional kelompok suku itu hanya memiliki waktu istirahat  dan pesta bersama keluarga, kerabat, handai taulan setahun sekali yaitu pada waktu Ngabayotn. Pada hari Ngabayotn ini komunitas-komunitas Suku Dayak Salako tradisional mengungkapkan perasaan gembira (repo), bahagia atas rejeki (untukng), kesehatan (sedo), dan keselamatan (sunio) yang mereka peroleh dalam satu tahun perladangan mereka. Pada masa dahulu, masyarakat Dayak Salako sehari-hari jarang mengkonsumsi daging babi dan ayam. Mereka mengkonsumsinya hanya pada waktu pesta dan hari-hari tertentu saja. Ngabayotn juga merupakan waktu evaluasi semua hasil kerja, yang telah dicapai selama satu tahun. Proses perladangan tradisional Dayak Salako, diawali dengan serangkaian upacara dan ditutup pula dengan serangkaian upacara. Upacara-upacara tersebut selalu dengan ngabayotn yang dipanjatkan oleh Panyangahotn atau imam yang juga berfungsi sebagai perantara antara manusia dengan jubata.

INVENTARISASI PENGETAHUAN LOKAL SISTEM PERLADANGAN KOMUNITAS DAYAK SALAKO DI BAGAK SAHWA, SINGKAWANG