PERANAN PEREMPUAN HATAM DALAM BEBERAPA ASPEK

Pengarang: 

VEIBE RIBKA ASSA DAN WINDY HAPSARY

Penerbit: 

BPNB JAYAPURA-PAPUA

Tahun Terbit: 

2015

Daerah/Wilayah: 
Papua Barat
Rak: 

KSW - 302.5 (300-309)

ISSN/ISBN: 

978-602-356-062-2

Jumlah Halaman: 
92

Bagi suku Arfak secara umum dan Hatam lebih khusus, seorang perempuan bagi mereka memiliki peranan yang cukup penting karena memiliki hak-hak yang biasanya bagi kebanyakan suku-suku lain di Papua hanya dimiliki oleh laki-laki. Selain itu, perempuan Hatam juga berhak menyuarakan pendapatnya dalam pertemuan penting, baik dalam keluarga maupun masyarakat, sehingga keinginan serta pesan-pesan penting dari kaum perempuan dapat terdengar dan diakomodir oleh keluarga serta masyarakat. Peranan perempuan Hatam dapat ditinjau dari beberapa aspek, meliputi keluarga, ekonomi, politik dan pendidikan. Dalam aspek tersebut kelihatan bahwa mereka pada dasarnya hampir sama dengan perempuan di Indonesia atau di Papua, hanya hal-hal tertentu saja menyangkut batasan tradisi yang membuat perbedaan. Misalnya mereka boleh duduk bersama dalam pertemuan adat, mereka memiliki hak uyat atau hak atas tanah adat sukunya yang tidak dimiliki oleh suku lain di Papua. Hal-hal yang mempunyai andil dalam membawa perubahan terhadap perubahan peranan perempuan adalah masuknya Injil atau penyebaran agama Kristen yang dimulai di Pulau Mansinam, Manokwari. Selain itu adalah faktor keberadaan pemerintah Belanda yang ada di Indonesia kemudian merambah hingga ke Tanah Papua. Faktor pencapaian pendidikan pun merupakan faktor penting yang ikut membuat peranan perempuan Hatam diperhitungkan dan mempunyai andil cukup signifikan dalam kehidupan keluarga, gereja dan sosial kemasyarakatan. Perempuan Hatam juga merasakan bahwa dalam komunitas gereja mereka bisa berkarya untuk dirinya dan keluarga, untuk sesamanya, bahkan untuk berbuat sesuatu yang mulia, yaitu melayani Tuhan yang dipercayainya.