BADARUDDIN AMIR, TRI ASTOTO KODARIE, DAN BAMBANG WIDIATMOKO
BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA PROVINSI SULAWESI SELATAN
2022
SAS - 811 (800-819)
62-822-4367-111
Antologi puisi nilai-nilai budaya Sulawesi Selatan yang berjudul ‘Wasiat Botinglangi’ ini tentu merupakan antologi puisi yang unik. Keunikannya tampak dari pemilihan tema nilai-nilai budaya yang ada di Sulawesi Selatan. Antologi puisi ini bukanlah satu-satunya antologi puisi yang pernah terbit di Sulawesi Selatan. Namun dalam pemilihan tema dan keluasan bingkai acuan dari penyumbang karya berbagai etnis dan daerah nusantara, mungkin dapat disebut bahwa buku ini adalah satu-satunya buku yang terbit mengusung nilai-nilai budaya Sulawesi Selatan dalam bentuk literasi sastra (puisi). Buku ini tentu merupakan persembahan yang berarti sesedikit apapun artinya dalam upaya pelestarian nilai-nilai budaya Sulawes Selatan yang dilakukan melalui gerakan literasi sastra. Wasiat Botinglangi adalah sebuah judul yang mewahyukan kembali mitologi Bugis I Lagaligo. Botinglangi’ yang dalam konsep metafisika I Lagaligo disebut sebagai Dunia Atas, dunia tempat mukim para Dewa-Dewa Bugis yang disebut Batara Guru bertahta dan menurunkan sabda-sabda nya (nilai kearifan) yang sublimatif ke “DunianTengah” atau Ale Lino (Bumi), dunia tempat manusia hidup beranak-cucu dari zaman ke zaman. Konsep metafisika ini sangat diyakini oleh orang-orang Bugis : Botinglangi (dunia atas), Ale Lino (dunia tengah), dan Peretiwi (dunia bawah). Oleh karena itu, dalam berbagai epos terutama epos I lagaligo, ketiga dimensi dunia metafisikan ini adalah tempat bermain (setting) mitologi-mitologi Bugis.