Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kalimantan Barat

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PEUMULIA JAMEE
Penanda Bagikan

Text

PEUMULIA JAMEE

ESSI HERMALIZA - Nama Orang;

Peumulia jamee adat geutanyoe, pepatah ini sudah sangat lekat di telingan masyarakat Aceh, khususnya kota Banda Aceh. Karena Peumulia Jamee adalah tradisi mendasar untuk sebuah daerah tujuan wisata yang dalam hal ini wisatawan juga disebut ”tamu” dari daerah yang dikunjungi. Pepatah yang bermakna memuliakan tamu, adat kita tersebut bukanlah hal baru. Pepatah ini sudah sangat membumi di Tanah Rencong. Sejak jaman dahulu Aceh dikenal sebagai kerajaan yang terbuka dan sangat menghormati tamu. Pepatah Melayu yang berbunyi Tamu adalah Raja diaplikasikan oleh masyarakat Aceh. Bagi masyarakat Aceh, tradisi memuliakan tamu memiliki dimensi hubungan kemanusiaan dan keagamaan. Tradisi menerima tamu ada dalam setiap kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang budayanya. Akan tetapi yang khas dari budaya masyarakat Aceh dalam hal ini yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaannya. Dua bait syair lama berjudul Saleum (salam) dapat mengungkapkan makna Peumulia Jamee. Lirik tersebut sering sekali disampaikan dalam berbagai kesempatan, baik dalam perhelatan upacara adat, syair lagu, hikayat maupun dalam kegiatan sehari-hari. Di Aceh, tamu biasa dijamu dengan sirih, makanan dan minuman yang manis seperti timphan dan asoe kaya. Rasa manis itu menunjukkan bahwa tuan rumah senang menerima tamunya. Ada beragam cara masyarakat memuliakan tamu; sejak ia menginjakkan kakinya di Aceh, memasuki rumah, hingga tamu itu kembali lagi ketempatnya, diantaranya Pinto Aceh; Ranup; Peusijeuk; Tikar Anyaman; Kopi; Tradisi Manatiang; dan Seni Tari diantaranya tari ranup lampuan, tari peumulia jamee, tari galombang, tari guel, dampeng, landoq sampot.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
306.095 (306-309) ESS P
Penerbit
Nanggroe Aceh Darussalam : BPSNT BANDA ACEH., 2011
Deskripsi Fisik
v + 26hlm ; 13,2cm x 21,2cm, ILUS.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-9164-98-8
Klasifikasi
306.095 (306-309)
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kalimantan Barat
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?